WhatsApp: +62 821-1555-5456

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Inklusif melalui Micro Credential

“Dalam masa emas, anak membutuhkan fasilitasi yang tepat dan optimal agar siap menyerap berbagai stimulasi"

17 Juli 2024

**GuruPAUDDikmas, Jakarta – **Pendidikan inklusif merupakan hak semua anak. "Pendidikan inklusi bertujuan untuk memastikan semua anak mendapatkan akses terhadap pendidikan yang terjangkau, efektif, relevan, dan tepat dalam wilayah tempat tinggalnya," ujar Prof. Rose Mini ketika memberikan materi pembekalan dalam kegiatan Pengembangan Kompetensi Non-Gelar bagi Pendidik PAUD melalui Program Micro Credential yang digelar Direktorat Guru PAUD dan Dikmas di Jakarta, pada 6-12 Juli 2024. Tema yang diusung pada micro credential kali ini adalah Pengelolaan Kelas Inklusif PAUD yang bekerjasama dengan Monash University.

Lebih lanjut, Prof. Rose Mini menekankan pentingnya masa emas anak usia dini. "Anak usia dini berada dalam masa emas, yakni otak mereka seperti spons yang siap menyerap berbagai informasi. Masa ini membutuhkan stimulasi yang tepat dan optimal," jelasnya.

Sementara itu, narasumber lainnya, Hani Yulindrasari, menyampaikan bahwa guru inklusif harus memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu:
• Memahami perbedaan dan menerima keunikan individu.
• Mengidentifikasi hambatan partisipasi anak dalam belajar.
• Menciptakan lingkungan yang menghilangkan atau meminimalkan hambatan (differentiated learning).
IMG_0631.JPG

Associate Professor Megan Adam dan Associate Professor Gloria Quinones sebagai narasumber dari Monash University menguatkan pemahaman peserta Micro Credential dengan konsep pendidikan inklusif, prinsip dasar, sejarahnya, kebijakan secara internasional dan nasional serta regulasi yang mendasarinya. Megan dan Gloria juga mengajak peserta merefleksikan praktik pendidikan inklusinya selama ini.

Sementara itu Direktur Guru PAUD dan Dikmas, Santi Ambarrukmi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini. "Saya berharap ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan ini dapat diterapkan di lapangan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Indonesia," ujarnya.

Santi menambahkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Direktorat Guru PAUD dan Dikmas untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Dengan semakin banyaknya pendidik PAUD yang kompeten dalam mengelola kelas inklusif, maka semakin banyak pula anak-anak yang mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas,” harapnya.

Sebagai informasi, acara yang diikuti oleh 50 pendidik PAUD yang telah lulus seleksi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD dalam mengelola kelas inklusif. Sehingga, dapat menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan aman bagi semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
Di samping itu, melalui kegiatan ini diharapkan para pendidik PAUD dapat lebih siap dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi semua anak. Micro Credential menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD dalam bidang ini. (Agung)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel