Gurupauddikmas, Jakarta – Tak dapat disangkal, pendidikan anak usia dini (PAUD) menentukan masa depan anak Indonesia ke depan. Pasalnya, merekalah cikal bakal generasi penerus bangsa. Meski demikian, pendidikan anak bukanlah tanggung jawab pemerintah semata.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah, masyarakat maupun orangtua juga turut berperan di dalamnya,” tegas Direktur Guru PAUD & Dikmas, Santi Ambarrukmi, pada acara “Anugerah Guru PAUD Terampil”, sebuah penghargaan untuk guru PAUD yang telah aktif mengajak orang tua terlibat dalam pendidikan anak yang digelar PT Fammi Indonesia Edutech bekerja sama dengan Direktorat Guru PAUD dan Dikmas, di Jakarta (13/4).
Santi menjelaskan, pemerintah sendiri berperan memberikan input kebijakan, sedangkan masyarakat menjalankannya. Selain itu, dibutuhkan juga peran penting orang tua mendidik anak di rumah.
“Sebagai golden age (tahapan paling penting dalam perkembangan awal kehidupan anak), masyarakat tentunya banyak yang peduli. Salah satunya melalui keterlibatan Wardah dan Fammi yang turut membantu peran guru dan orangtua mendidik anak,” ujarnya.
Santi menambahkan, terdapat kesalahpahaman pada masyarakat maupun orangtua pada pendidikan anak usia dini mengenai pembelajaran tentang literasi dan numerasi. Padahal, pada masa pendidikan ini pelajaran tersebut hanyalah berupa pengenalan.
“Jika Merdeka Belajar bagi pendidikan dasar, menengah maupun tinggi, maka Merdeka Bermain dibutuhkan pada masa ini. Karenanya, pemerintah telah meluncurkan episode Merdeka Belajar ke-24 mengenai transisi PAUD ke pendidikan dasar yang menyenangkan. Di sinilah peran orangtua juga sangat penting,” terang Santi.
Tak ketinggalan, Santi juga menekankan perlunya menekan angka stunting yang mengganggu pertumbuhan anak. Oleh karena itulah, peran guru yang terampil perlu dilakukan secara berkesinambungan. Di samping itu, “Hadirnya guru terampil terus-menerus juga akan meningkatkan peran orangtua dalam pendidikan anak,” tuturnya.
Pahami Kebutuhan Anak
Pada kesempatan tanya-jawab di momen tersebut, Direktur Improve Education Consulting, Diah Ningrum, turut menjelaskan masalah anak yang tangannya kerap mengalami pegal saat menulis. Menurutnya, anak dapat menulis namanya di usia 5 tahun, sedangkan menulis kata di usia 6-7 tahun.
“Bila anak pegal saat menulis, mungkin reflek tangan anak masih aktif. Jadi, anak perlu banyak bermain. Inilah pentingnya Merdeka Bermain yang digaungkan Kemendikbudristek,” ujarnya.
Diah menambahkan, anak sendiri belum mengenal perasaan. Karenanya, anak perlu diberikan pemahaman emosi supaya mereka memahami apa yang dirasakan. “Caranya, misalnya dengan mendongeng. Selain itu, anak juga belajar emosi dari orang terdekat, misalnya marah, takut, sedih dan bahagia,” terangnya.
Selain itu, Diah juga turut menjelaskan pertanyaan dari salah seorang guru, Zur Rahmah Wati dari TK Islam Darul Makmur, menyoal anak yang susah bangun tidur. Bagaimana caranya? “Bangunkan anak dengan cara menyenangkan. Selain itu, anak juga dapat diingatkan sebelum tidur mengenai waktu kapan harus bangun,” tuturnya.
Sementara itu Suci Hendrina, Head of Corcomm & CSR Wardah, menyebutkan, pihaknya memiliki passion dalam pendidikan guna membangun ekosistem pendidikan di Indonesia. “Kami juga passion mengembangkan guru, sehingga turut mendapatkan dukungan dari Kemendikbudristek,” ujarnya.
Senada dengan Suci, Co Founder & CEO PT Fammi Indonesia Edutech, M. Nur Awaludin, juga mengucapkan terima kasih kepada Kemdikbudristek yang turut berperan melahirkan program tersebut. Pria yang akrab disapa Kak Mumu tersebut menjelaskan, kegiatan tersebut telah melibatkan 2.700 peserta, 830 PAUD di 203 kota. “Adapun juga guru aktif terlibat sebanyak 8 persen, sementara keterlibatan orangtua mencapai 79 persen,” ungkapnya. (Gurupauddikmas/AP)
Berikut daftar pemenang Anugerah Guru Terampil :
Guru Terampil Teraktif (Sekolah dengan Peserta Terbanyak)
Noor Sa'adah dari TKIT Permata Hati, Kab. Balangan (31 peserta)
Guru Terampil Terlatih (Hasil Belajar dan Praktik kepada Siswa)
- Siti Khotijah dari TK PKK Al Hidayah, Tuban (26 peserta)
- Sulistiyani dari TK Kalibening 2, Wonosobo (22 peserta)
Guru Terampil Terdepan (Hasil Praktik Rapor Orangtua dan Guru)
- Ila Royanti dari KB Al Falah, Batu Bara (22 peserta)
- Aprililla Susanti dari TKIT Nurul Hidayah, Kab. Sampang (15 peserta).