WhatsApp: +62 821-1555-5456

Membangun Potensi Guru dengan ‘Sandwich’

“Selain apresiasi, strategi Sandwich menyampaikan evaluasi dan motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik.”

30 Januari 2024

GuruPAUDDikmas, Jakarta – Bermula dari melihat cara mengajar guru kelompok B yang kurang efektif di dalam kelas dan masih menerapkan metode calistung, sebagai kepala sekolah, saya harus melakukan coaching untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mendidik dan mengajar siswa sesuai dengan Implementasi Kurikulum Merdeka. Pasalnya, guru masih memberikan materi dengan cara menyamaratakan siswa, dan belum sesuai kebutuhan murid. Guru juga belum memahami cara belajar yang berpihak pada murid.

Saya pun menggunakan metode Sandwich, yakni dengan cara memberikan apresiasi di awal, evaluasi, saran, kemudian motivasi. Strategi ini memberikan apresiasi terhadap pencapaian guru, lalu menyampaikan evaluasi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh guru, kemudian memberikan motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik.

Sebagai langkah awal, guru diajak berdiskusi dengan bahasa yang sangat sederhana guna mendengarkan keluhan dan kendala atau hambatan yang dihadapi guru agar dapat mengetahui situasi secara utuh. Kemudian saya melakukan supervisi di kelas untuk mengamati guru, murid, dan perangkat ajar.

diskusi supervisi.jpeg

Setelah melakukan supervisi, saya berdiskusi dengan guru dan melakukan coaching. Saya pun memberikan umpan balik menggunakan metode sandwich.

Hasilnya, setelah melakukan coaching terhadap guru kelompok B, terdapat perubahan yang terasa baik oleh guru, murid, ataupun orang tua. Guru kelompok B pun merasa lebih paham karena saya menggali potensi mereka melalui beberapa pertanyaan yang bersifat membangun potensi personal.

Sejak dilakukan coaching, kompetensi guru dalam mengajar juga semakin meningkat dalam hal manajemen kelas, interaksi terhadap murid, dan membuat perangkat ajar. Selain itu, orang tua juga merasa ada perubahan perilaku terhadap anaknya, karena lebih mandiri, bernalar kritis, dan berbudi pekerti.

Sebagai kepala sekolah, kita seyogianya juga harus mengetahui kondisi guru dan murid saat berada di dalam kelas. Kita harus bisa memastikan seorang guru dapat membangun suasana kelas menjadi aktif, interaktif, aman, dan nyaman. Hal ini dimulai dari membangun potensi guru karena mereka merupakan peran utama dalam kegiatan bermain dan belajar di sekolah, khususnya satuan PAUD. (Siti Nurhijajiah, Kepala Sekolah KB Rambutan 1)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel