WhatsApp: +62 821-1555-5456

Kegiatan STEAM yang Menarik bagi Anak

“Lewat menanam bawang di botol bekas, anak-anak pun antusias untuk selalu menjaga dan merawatnya.”

15 Februari 2024

GuruPAUDDikmas, Jakarta – Kependekan dari science, technology, engineering, art, and mathematics, STEAM merupakan suatu cara atau model pembelajaran untuk memecahkan suatu masalah, yang tergolong mengasyikkan untuk anak usia dini. Misalnya science, anak diajak untuk mengamati, mengumpulkan informasi, serta mengomunikasikan. Anak juga dapat mengenal technology melalui peralatan sederhana untuk memudahkan anak dalam memecahkan masalah.

Adapun alat-alat engineering dapat digunakan anak untuk merekayasa atau membentuk pola berpikir kreatif dalam mengembangkam cara atau mengatasi suatu masalah. Anak juga dapat meningkatkan kreativitas dalam kegiatan bermain, seperti mengkreasikan suatu bentuk menjadi indah (art). Selain itu, melalui mathematics anak diajak untuk berpikir simbolik, seperti mengenal jumlah, bentuk, serta ukuran suatu benda atau alat yang digunakan pada saat kegiatan bermain.

WhatsApp Image 2024-01-22 at 21.17.01_596a97f1.jpg

Sementara itu praktik baik melalui STEAM yang pernah saya lakukan pada anak usia dini, yaitu bereksperimen menanam bawang merah dengan teknik semai menggunakan botol bekas. Sebelum mengajak anak untuk menanam tanaman bawang merah, saya memberitahukan terlebih dahulu apa itu tanaman bawang merah dan seperti apa cara pertumbuhannya. Saya juga memberikan pengetahuan awal berupa video bercocok tanam bawang merah menggunakan botol bekas, lalu saya meminta kepada anak untuk esok harinya membawakan keperluan untuk bercocok tanam bawang merah menggunakan media botol bekas.

Pada kegiatan bermain inilah saya menggunakan model pembelajaran STEAM, yakni :
• Science. Saya mengajak anak untuk memperhatikan terlebih dahulu tentang tanaman bawang merah. Anak dapat memperoleh informasi penting dan mulai mengomunikasikan seperti menyebutkan warna dan bagian-bagian dari bawang, serta mencium aroma tanaman tersebut.
• Technology. Saya mengajak anak untuk mengenal alat-alat teknologi sederhana yang akan digunakan untuk proses bercocok tanam bawang merah, seperti mengenalkan fungsi gunting dan pisau yang akan digunakan untuk kegiatan bermain tersebut. Saya juga mengaitkan teknologi dari hari sebelumnya, yaitu menonton bagaimana cara bercocok tanam bawang merah dengan media botol bekas.
• Engineering. Dari yang biasanya disemai di dalam tanah, namun dalam kegiatan ini saya menggunakan teknik menyemai bawang merah menggunakan botol bekas dan diberikan air di dalamnya, seperti teknik mengampung. Dalam hal ini saya mengajak anak untuk merekayasa bagaimana cara akar dapat tumbuh dengan bantuan air.
• Art. Saya mengajak anak menanam hasil dari bibit semai bawang merah yang sudah tumbuh dengan rapi di dalam wadah yang sudah disedikan atau media tanam yang sudah ada, seperti polibek kosong yang sudah berisi tanah siap tanam.
• Mathematics. Saya mengajak anak untuk menghitung berapakah jumlah yang cocok untuk menanam bibit bawang dalam suatu media tanam (polibek) agar pertumbuhan bawang menjadi bagus dan subur. Saya juga mengajak anak untuk mengenal berapa cabang daun yang tumbuh pada bawang yang sudah disemai.

Saya mengambil waktu satu minggu untuk melakukan proyek bercocok tanam bawang merah menggunakan teknik botol bekas ini. Pasalnya, selama 1-5 hari ke depan saya ingin anak mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi saat bawang merah diletakkan di botol bekas dan diberikan media air dibawahnya dan melihat apa saja perubahan yang terjadi.

Pada periode inilah saya menemukan hal-hal yang menarik dari peserta didik, yakni setiap hari mereka selalu datang dengan semangat untuk melihat perkembangan media tanam bawang, serta melihat pertumbuhan tunas-tunas yang tumbuh pada media tanam tersebut. Mereka juga antusias untuk selalu menjaga dan merawatnya. Setelah 5 hari kegiatan berlangsung, mereka semangat untuk memindahkan tanaman ke dalam polibek, serta bekerja sama menanam dan menjaga tanaman untuk selalu subur dengan cara selalu meenyiramnya di pagi hari. **(Ika Jaryana, TK Negeri Pembina Ketahun)
**

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel