WhatsApp: +62 821-1555-5456

Dari Hujan Ciptakan Pembelajaran

“Anak dapat mengenal konsep pramatematika, literasi, sains, dan seni, sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna.”

19 Februari 2024

GuruPAUDDikmas - Saya adalah seorang guru di TK Siwi Kencana, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Aceh. Menjadi seorang guru tidak sekadar memiliki ilmu, melainkan juga harus memiliki pemahaman yang mendalam terkait materi ajar yang akan dipaparkan dan dipahami oleh peserta didik.

Oleh karena itu, dalam menjalankan profesi guru, maka setiap pendidik harus memiliki beberapa kompetensi, di antaranya kompetensi pedagogik yang mencakup pemahaman dan wawasan guru dalam menyusun dokumen bahan ajar, serta kompetensi kepribadian yang menunjukkan kemampuan guru dalam bertindak sesuai norma hukum-norma sosial dan memiliki etos kerja sebagai guru.

Adapun kemampuan sosial, yaitu kemampuan guru dalam berinteraksi dengan orang lain secara santun dan efektif, sedangkan kemampuan profesioanl mencakup pada performance yang memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas.

Menjadi seorang guru adalah tujuan utama saya. Melalui jenjang dunia taman kanak-kanak (TK), saya memahami bahwa edukasi yang bermakna pada lingkungan sekolah akan menciptakan generasi muda yang berkualitas. Ki Hajar Dewantara memiliki pendapat bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan dasar persiapan, pembentukan dan penyediaan untuk segala kebutuhan hidup seseorang saat berada di lingkungan masyarakat yang memiliki budaya, suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Konsep pembelajaran yang telah dirancang sebagai seorang guru yang profesional menjadi acuan utama saat mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang bermakna.

Sementara itu pembelajaran yang saya terapkan dahulu, yaitu memaksakan anak harus bisa untuk melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga menjadikan anak sangat monoton dan bosan terhadap kegiatan belajar. Maka dari itu, saya ingin mengubah konsep pembelajaran yang memerdekakan murid sesuai dengan rancangan Kurikulum Merdeka, yaitu membebaskan anak untuk memilih pembelajaran yang disukai berdasarkan kebutuhan siswa, prefensi belajar, dan minat peserta didik.

Rancangan pembelajaran pada pendidikan TK, yaitu bermain sambil belajar. Pendidikan TK menitikberatkan peserta didik sebagai prioritas utama. Setiap anak memiliki kemerdekaan untuk belajar yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan ilmiah yang terbentuk dalam dirinya, sehingga harus memperlakukan peserta didik sebagai subyek utama dalam proses belajar, bukan sebagai obyek atau alat untuk mencapai tujuan tertentu.

Misalnya saja, TK Siwi Kencana kelas B3 melakukan kegiatan pembelajaran dengan topik “cuaca” dan sub topik “wow, ada hujan”. Pada kegiatan ini, anak dapat mengenal warna pelangi, serta selalu menjaga dan bersyukur kepada Tuhan atas segala ciptaan-Nya yang ada di alam. Anak dapat mengenal konsep pramatematika, literasi, sains, dan seni, sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna.
WhatsApp Image 2024-01-26 at 18.57.17 (1).jpeg

Melalui pembelajaran ini, anak-anak dapat menunjukkan rasa syukur kepada Allah Sang Pencipta atas turunnya hujan dan dapat membacakan doa saat turunnya hujan, anak-anak dapat menunjukkan kesediaan berperilaku menjaga keselamatan diri dengan menggunakan perlengkapan hujan ketika turun, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung. Guru pun mengajak anak-anak untuk membuat LKPD awan dan hujan yang turun dari langit. Beberapa media yang diperlukan, yaitu kertas HVS berwarna biru, bentuk awan yang sudah dicetak di kertas HVS biru, kapas obat, lem kertas, dan potongan kertas origami berwarna yang sudah digunting mirip dengan bentukan hujan.

Anak-anak mengerjakan kegiatan dengan penuh ketelitian, guru memberi kebebasan kepada anak untuk memilih kepingan kertas origami yang berbentuk air hujan dengan berwarna apa saja yang disukai untuk ditempel di atas kertas. Guru terus memantau kegiatan anak dan memberi bantuan kepada anak yang merasa kesulitan saat mengerjakan kegiatan tersebut. Waktu pengerjaan yang diberikan lebih kurang 30 menit, dengan melihat aspek perkembangan nilai agama dan budi pekerti, jati diri, literasi, dan STEAM. Alhamdulillah anak-anak mampu mengerjakan sampai selesai, dan capaian aspek perkembangan peserta didik sudah muncul dengan sangat baik.** (Siti Maghfhirah, TK Siwi Kencana)**

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel