GuruPAUDDikmas, Surabaya – Pendidikan anak usia dini adalah fase krusial dalam perkembangan anak. Adapun yang menentukan fondasi tersebut, di antaranya kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial-emosional. Oleh karena itulah, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), Direktorat Guru PAUD dan Dikmas melaksanakan “Bimbingan Teknis Penyegaran Pengajar Pendalaman Materi (PPM) dan Pendamping Pelaksanaan Tugas Mandiri (PPTM) untuk Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, Lanjut, dan Mahir” di Surabaya, Jawa Timur (14/10).
Kegiatan yang dihadiri oleh 160 peserta dari tujuh provinsi, yakni Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah tersebut dilakukan guna memastikan bahwa guru-guru PAUD memiliki pengetahuan yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Direktur Guru PAUD dan Dikmas, Santi Ambarrukmi, dalam sambutannya menyatakan harapannya agar setelah mengikuti kegiatan itu, peserta dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka. “Peserta yang hadir diharapkan menjadi energi baru untuk penyegaran di masing-masing provinsi dan mendapatkan lisensi untuk mengajarkan Diklat Berjenjang PAUD sesuai dengan jenjang yang dimiliki,” ungkapnya.
Bimbingan Teknis tersebut bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru PAUD melalui pemahaman materi Diklat Berjenjang yang disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Peserta dibagi menjadi empat kelas untuk memudahkan pemahaman materi yang diberikan oleh narasumber. Setiap kelas melibatkan aktivitas kelompok dan mandiri, yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap modul pembelajaran.
Agus Setiyono, seorang guru dari TK Negeri Bahari Kota Surabaya, mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan itu. Agus berharap kegiatan tersebut tidak berhenti begitu saja, melainkan terus memberikan ilmu yang bermanfaat bagi pendidik PAUD di Indonesia. “Kegiatan penyegaran PPM dan PPTM ini sangat bermanfaat. Saya dapat mengingat kembali dan menambah ilmu yang akan menjadi bekal untuk menjalankan tugas sebagai PPM dan PPTM,” ujarnya.
Menurut narasumber Ali Nugraha, Diklat Berjenjang harus benar-benar mampu meningkatkan kompetensi pendidik PAUD di seluruh Indonesia. “Ini menjadi dasar untuk pencapaian kompetensi lebih lanjut, termasuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 melalui program rekognisi pembelajaran lampau (RPL),” ujarnya.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas PAUD di Indonesia. “Di Surabaya saja, masih ada 21.000 guru PAUD berpendidikan SLTA yang belum mengikuti Diklat Berjenjang. Ini menuntut kita untuk memberdayakan semua potensi yang ada, termasuk lembaga pendidikan diniyah (LPD) di daerah, untuk mempercepat transisi guru SLTA ke S1,” tambahnya.
Kegiatan Bimbingan Teknis Penyegaran PPM dan PPTM itu menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan PAUD di Indonesia. Dengan adanya program Diklat Berjenjang yang terencana dan sistematis, diharapkan guru-guru PAUD dapat lebih siap dalam mendidik anak-anak di masa depan. Pendidikan yang berkualitas di usia dini merupakan investasi penting bagi perkembangan bangsa. Dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan para pendidik, harapan tersebut dapat tercapai.
Bimbingan Teknis itu tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun jaringan antarguru PAUD dari berbagai provinsi yang saling berbagi pengalaman dan strategi dalam menghadapi tantangan di lapangan. Melalui upaya bersama tersebut, diharapkan kualitas pendidikan PAUD di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, serta memberikan dampak positif bagi generasi penerus bangsa. Tentuya, dengan langkah konkret dan komitmen yang kuat, masa depan pendidikan anak usia dini di Indonesia akan semakin cerah. (Heni)