WhatsApp: +62 821-1555-5456

Model Anyar, Pamong Makin Bersinar

“Model kompetensi pamong belajar disusun untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.”

24 Oktober 2024

GuruPAUDDikmas, Surabaya – Tak hanya pendidikan formal, Direktorat Guru PAUD dan Dikmas juga terus mendorong percepatan transformasi pendidikan nonformal, khususnya bagi pamong belajar. Salah satunya dengan menggandeng Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur melalui penyelenggaraan “Internalisasi Model Kompentensi Jabatan Fungsional (JF) Pamong Belajar” di Surabaya, Jawa Timur, pada 26-29 September 2024. Kegiatan tersebut juga dalam rangka menyosialisasikan Perdirjen GTK No 3459/B.B1/HK.03.01/2024 tentang Model Kompetensi Pamong Belajar kepada Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)/Balai Guru Penggerak (BGP), Ikatan Pamong Belajar (IPABI), dan Internal Direktorat Guru PAUD dan Dikmas. Kegiatan itu dihadiri oleh 33 orang ketua Ikatan Pamong Belajar Indonesia (IPABI) dan 38 orang dari staf yang menangangi pengembangan keprofesian berkelanjutan di BBGP/BGP seluruh Indonesia.

Dalam laporan penyelenggaraan, Ketua Tim Kerja Tata Kelola Gogot Suharwoto, turut menyampaikan tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, yakni untuk meningkatkan profesionalitas jabatan fungsional pamong belajar. “Model Kompetensi Pamong Belajar nantinya akan menjadi bahan masukan untuk revisi standar kompetensi JF Pamong Belajar sesuai dengan transformasi pendidikan yang berkembang,” ungkapnya.

Adapun Santi Ambarrukmi, Direktur Direktorat Guru PAUD dan Dikmas, mengungkapkan bahwa model kompetensi pamong belajar disusun untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme pamong belajar dalam menjalankan tugasnya. Model kompetensi tersebut akan menjadi dasar untuk penyusunan modul peningkatan kompetensi JF pamong belajar yang terdiri atas uji kompetensi jenjang jabatan (UKKJ) dan uji kompetensi perpindahan dari jabatan lain (UKPJL). “Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan Internalisasi Model Kompetensi Pamong Belajar ini, teman-teman BBGP dan BGP dapat mengembangkan modul serta program peningkatan kompetensi bagi JF pamong belajar. Sedangkan bagi Ketua IPABI yang merupakan pejabat fungsional pamong belajarnya sendiri memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang kompetensinya, semakin terarah, dan dapat mengimplementasikan terhadap pekerjaannya sehari-hari,” ujar Santi di sela-sela pembukaan kegiatan tersebut.

Salah satu peserta Internalisasi, Yolawati Dunggio dari IPABI Gorontalo, mengungkapkan rasa senangnya karena memiliki kesempatan mengikuti kegiatan itu untuk bisa saling memberikan motivasi dalam meningkatkan kompetensi pamong belajar. “Materi tentang 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh pamong belajar sangat berguna penerapannya di lapangan. Pastinya, akan menjadi landasan bagi kami pamong belajar dalam menjalankan tugas sehari-hari,” ujarnya. (Rika Jayanti)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel