WhatsApp: +62 821-1555-5456

Mendorong Kreativitas Pendidik PAUD lewat ‘KICAU’

“Inovasi penggunaan lagu dapat membuat proses belajar anak menjadi lebih menyenangkan.”

30 November 2024

GuruPAUDDikmas, Jakarta – Lagu adalah salah satu media pembelajaran yang paling efektif. Selain menyampaikan pesan dengan cara yang menyenangkan, lagu juga berfungsi untuk membangun karakter dan mengoptimalkan perkembangan anak, khususnya usia dini. Melalui lagu yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata, anak-anak pun dapat lebih mudah memahami konsep yang diajarkan.
Terlebih, dewasa ini banyak anak usia dini telah terpapar lagu-lagu yang tidak sesuai dengan perkembangan dan usia mereka. Alhasil, kebutuhan mendesak untuk menciptakan konten lagu atau musik yang lebih edukatif menjadi tak terelakkan. Ditambah lagi, keterbatasan produksi lagu anak-anak telah menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengambil langkah proaktif dengan mengarahkan para pendidik untuk mengembangkan lagu-lagu yang mendidik dan sesuai bagi anak usia dini.

Salah satu upaya tersebut dilakukan Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat melalui “Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2024”. Kegiatan itu bertujuan untuk mendorong kreativitas pendidik PAUD dalam menciptakan media pembelajaran yang menarik dan edukatif.

"Inovasi dalam pembelajaran sangat diperlukan, terutama melalui penggunaan lagu yang dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan," ujar Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Nunuk berharap, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, sehingga menghasilkan generasi yang memiliki kecerdasan emosional serta karakter yang baik. "Saya optimistis bahwa melalui kegiatan ini, kita bisa mengembalikan keindahan masa kanak-kanak yang penuh warna dan pengalaman yang berharga," ujarnya.

Penilaian untuk karya cipta lagu dilakukan pada tanggal 22-25 November 2024 di Bogor, Jawa Barat, dengan melibatkan tim juri yang terdiri dari akademisi pendidikan anak usia dini dan praktisi seni musik anak, yaitu Tuti Tarwiyah dari Universitas Negeri Jakarta, Ratih Kusumawardani dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Elsa Sigar, pemilik Sekolah Musik Vidi Vici. Dari total 544 pendaftar, 210 orang berhasil lolos seleksi administrasi, dan akhirnya terpilih 10 karya terbaik untuk KICAU Tahun 2024.

Sebagai bagian dari perayaan Hari Guru Nasional (HGN) 2024, para pencipta lagu terbaik diundang ke Jakarta untuk mengikuti “Kegiatan Unjuk Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini”. Acara itu berlangsung dari tanggal 27 November hingga 2 Desember 2024.
Elsa Sigar, salah satu juri, menekankan pentingnya perhatian terhadap pendidikan anak usia dini. Ia sering memberikan pelatihan musik bagi guru PAUD dan percaya bahwa kunci keberhasilan anak, salah satunya terletak pada guru mereka. "Untuk terus berkarya, jangan pernah berhenti belajar dan jangan takut mencoba," ujarnya bersemangat.

Elsa pun menginspirasi para pendidik PAUD di Indonesia untuk berani bermimpi dan terus berinovasi, sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anak didik mereka. "Mari terus berkarya dalam bidang musik dan lagu," tambahnya.
Melalui kegiatan seperti KICAU, diharapkan dapat terlahir lagu-lagu yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memperkaya pengalaman belajar anak-anak. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pendidik, orang tua, dan masyarakat, masa depan pendidikan anak usia dini di Indonesia dapat semakin cerah. Kegiatan tersebut bukan sekadar kompetisi atau lomba, tetapi juga merupakan langkah awal menuju transformasi yang lebih besar dalam dunia pendidikan, yakni kreativitas dan inovasi menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar.

Dengan perhatian dan prinsip inklusivitas, kita bisa memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan untuk menikmati masa kecil mereka dengan cara yang penuh makna. Mari kita dukung upaya tersebut dan bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik untuk generasi penerus menuju generasi emas 2045! (Rika Jayanti)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel