WhatsApp: +62 821-1555-5456

RPL Lambungkan Kualitas Guru PAUD

Pemerintah juga memfasilitasi peningkatan kompetensi guru PAUD melalui Diklat Berjenjang yang telah diakui UNESCO.

6 September 2023
**GuruPAUDDikmas, Semarang** – Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas guru pendidikan anak usia dini (PAUD), Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) menyelenggarakan “Seminar Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Guru PAUD melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau” di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Semarang, Jawa Tengah (4/9). “Selain untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD, kami juga ingin mengapresiasi Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang banyak memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk melaksanakan rekognisi pembelajaran lampau. Oleh karena itulah, kami ingin mendapatkan banyak praktik baik yang telah dilakukan guru-guru,” tutur Direktur Guru PAUD dan Dikmas, Santi Ambarrukmi. Dalam arahannya, Santi juga menekankan pentingnya guru yang memiliki kompetensi yang baik guna melayani perkembangan anak sebagai fondasi mereka. “Sehingga, guru juga dapat memberikan kebahagiaan kepada anak-anak karena mereka mendapatkan pelayanan yang baik,” ungkapnya. Santi pun berharap, para guru memiliki kompetensi dasar yang baik dalam melayani anak yang tengah dalam usia emas. “Jadi, masa pertumbuhan ini harus dilayani dengan baik karena mempengaruhi masa depan mereka. Tidak boleh ada kegagalan karena anak akan mengalami kesulitan di masa-masa berikutnya,” tegasnya. Di samping itu, Santi juga mengungkapkan data Dapodik 2022 yang menyebutkan total jumlah guru PAUD sekitar 460 ribu orang. “Namun, 49 persennya belum menyandang sarjana (S1), ditambah lagi 30 persennya bukan dari sarjana khusus PAUD,” imbuhnya. Oleh karena itu, pemerintah sendiri telah memiliki beberapa regulasi. “Tugas kami memfasilitasi peningkatan kompetensi guru PAUD, salah satu programnya adalah melalui Diklat Berjenjang dengan layanan yang sudah disiapkan sebagai pembekalan menjadi guru PAUD. Sebanyak 57 ribu peserta diklat sudah lulus, baik tingkat dasar, lanjut, maupun mahir. Jadi, guru bisa mempercepat pendidikannya,” tuturnya. Ditambah lagi, Diklat Berjenjang telah mendapatkan pengakuan dari organisasi pendidikan dunia, UNESCO. “Karena itu, kami terus memperbaiki kualitas Diklat Berjenjang,” ujar Santi. Santi menambahkan, pemerintah juga telah menyelenggarakan diklat teknis yang dapat dipelajari melalui wadah platform. “Karenanya, kita perlu memahami teknologi agar bisa belajar secara mandiri dan juga lebih murah,” ungkapnya. Tak ketinggalan, Santi juga mengharapkan kontribusi dari dinas terkait guna perkembangan proses pembelajaran jenjang PAUD, serta pelayanan perguruan tinggi untuk proses pembelajaran dalam diklat berjenjang. “Jadi, dapat dimodifikasi dilakukan secara hybrid dengan tidak mengurangi kualitas. Pasalnya, apa yang kita lakukan sekarang akan diketahui akhirnya pada masa depan ,” terangnya. **Apresiasi Perguruan Tinggi** Sementara itu Rektor UPGRIS, Sri Suciati, menyatakan apresiasinya kepada pemerintah yang telah melakukan penyetaraan proses pembelajaran melalui rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Adapun RPL sendiri merupakan penyetaraan akademik atas pengalaman kerja dan/atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di berbagai program studi. “Sehingga, bila melanjutkan kuliah tidak dari awal, melainkan dapat dikonversi dari pengalaman untuk mata kuliah,” terangnya. Menurut Sri, RPL bagi guru PAUD adalah langkah tepat karena dapat meningkatkan kualitas guru yang merupakan kunci bagi para peserta didiknya. “Misinya adalah menjadikan anak usia emas ini berada di tangan guru PAUD yang berkualitas,” ujarnya. Suci pun menyebutkan, hadirnya RPL tersebut dapat menjadi jalan guna mengatasi persoalan lebih dari 50 persen guru PAUD yang belum menyandang sarjana (S1). “Terobosan RPL menjadi jalan kondisi real di lapangan. Guru PAUD adalah orang yang dengan semangat tinggi mengajar, meski honornya jauh dari harapan,” ungkapnya. Bukannya mengapa, di samping meluncurkan RPL, pemerintah sendiri juga turut memberikan bantuan. Sri pun berharap, program bantuan tersebut dapat terus dilanjutkan. “Terima kasih atas kepercayaan pemerintah kepada kami untuk menyelenggarakan RPL dan juga seminar ini yang akan memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas guru PAUD Indonesia,” tuturnya. Dalam sesi diskusi seminar, Bardiati selaku Ketua Tim Kerja Transformasi Pembelajaran Direktorat Guru PAUD dan Dikmas menyebutkan, diklat berjenjang diperuntukkan bagi guru PAUD yang belum memiliki latar belakang pengetahuan dan keterampilan tentang PAUD. “Adapun tujuan diklat berjenjang adalah untuk menjamin pelaksanaan pembelajaran PAUD yang tepat sesuai dengan fase perkembangannya,” ujarnya. Bagi guru PAUD, tambah Bardiati, diklat berjenjang dapat meningkatkan kompetensi guru, mempercepat peningkatan kualifikasi akademik melaui RPL, serta meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Senada dengan Bardiati, Prof. Sofia Hartati selaku Ketua APG PAUD menyambut baik program penyetaraan pembelajaran tersebut. “Kami akan terus mengawal penyelenggaraan RPL di perguruan tinggi yang sudah maupun ingin menyelenggarakan RPL,” ungkapnya. Sebagai informasi, kegiatan seminar yang diselenggarakan secara luring dan daring tersebut dihadiri oleh para guru PAUD yang tengah maupun sudah mengikuti diklat berjenjang, organisasi guru PAUD, serta dinas pendidikan terkait di wilayah Jateng. (AP)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel