WhatsApp: +62 821-1555-5456

Pentingnya Literasi dan Numerasi Sejak Dini

Pembelajaran literasi dan numerasi sejak usia dini akan membuat anak lebih percaya diri dan mandiri.

12 Juli 2023
Pembelajaran literasi dan numerasi sejak usia dini akan membuat anak lebih percaya diri dan mandiri. GuruPAUDDikmas, Surabaya – Bukan hanya untuk anak, tahun ajaran baru adalah momen spesial bagi orang tua. Tak terkecuali bagi mereka yang memiliki anak yang telah menamatkan jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju sekolah dasar (SD). Pasalnya, masa transisi ini membutuhkan perhatian khusus dari orang tua maupun para pendidiknya. “Melalui Webinar Selasa Seru dengan tema ‘Menyiapkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Anak PAUD ke SD’ inilah kami menyapa para guru. Oleh karena itu, mari bekali peserta didik baru kita agar awal pendidikan mereka menjadi berkesan,” ungkap Isniyati Sulistiani, analis kebijakan ahli madya Direktorat Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, pada webinar yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur (11/7). Menurut Sofie Dewayani dari Yayasan Artikel 33, sebagai fondasi, kemampuan membaca dan menulis merupakan bagian kecil dari literasi. Hal tersebut dikarenakan literasi tidak hanya kognitif, melainkan juga menyoal kemampuan anak dalam hal lainnya yang mempengaruhi dirinya dalam menggunakan bahasa tubuh. “Hal ini membuat anak percaya diri menggunakan aksara. Tidak hanya diajarkan, anak juga harus diajak berdiskusi, bagaimana mereka meningkatkan kosa kata untuk membaca. Berilah anak ruang berinteraksi seluas mungkin,” terang Sofie. Lantas, bagaimana dengan konsep “bermain” pada jenjang pendidikan dini guna meningkatkan literasi? ”Bermain harus menyenangkan dan bermakna,” tegas Sofie. Sofie pun menyebutkan bahwa permainan anak janganlah terlalu sulit, namun tidak juga terlalu mudah karena akan membosankan. “Berikan ruang kepada anak mengekspresikan gagasannya. Selain itu, kegiatan bercerita juga dapat meningkatkan kemampuan literasi anak. Ini dapat dilakukan dengan berbagai macam media,” tuturnya. Adapun terkait numerasi, narasumber Miftahul Hidayah dari SEAMEO QITEP in Mathematics, mengatakan bahwa numerasi dan matematika berkaitan erat. “Numerasi adalah bagaimana anak dapat menyelesaikan kehidupan sehari hari melalui matematika. Adanya numerasi membuat anak diajak belajar estimasi,” katanya. Senada dengan literasi, tambah Miftahul, numerasi bukanlah sekadar bilangan, melainkan juga tentang pola, pengukuran, geometri, dan analisis data. “Padahal, anak-anak dapat belajar analisis data sederhana, seperti apa saja makanan favorit teman-teman sekelasnya,” bebernya. Miftahul menambahkan, numerasi juga mengajarkan bagaimana anak-anak belajar logika dan berpikiran kritis. “Misalnya ketika mereka mendapatkan informasi, apakah ini masuk akal atau tidak. Selain itu, anak juga dapat diajarkan memecahkan masalah sederhana dan belajar estimasi. Misalnya, kalau mengajak ke pasar membawa sejumlah uang yang dapat dibelanjakan apa saja,” terangnya. Yang Khusus, yang Spesial Sementara itu bagi anak yang berkebutuhan khusus, Sayidatul Maslahah dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menyebutkan bahwa pembelajaran literasi tersebut bisa didapatkan dari sekolah maupun lingkungannya. “Literasi akan meningkatkan anak berpikiran secara logis dan meningkatkan kecerdasan. Dengan literasi anak akan bisa mandiri, serta meningkatkan minat keaksaraan,” ujarnya. Guna menggapai literasi pada anak berkebutuhan khusus, tambah Sayidatul, perlu dilakukan asesmen dan identifikasi. Dari asesmen inilah akan menyesuaikan ragam kebutuhan anak, misalnya alat bantu. “Anak-anak dapat dikenalkan berhitung, tetapi bukan menghafal. Maksudnya adalah bagaimana anak memiliki pemahaman bilangan yang utuh. Ajarkan secara bertahap dan pelan-pelan sesuai dengan kemampuan masing-masing anak,” ungkap Sayidatul. Selain menghadirkan narasumber dari berbagai pihak terkait, kegiatan webinar tersebut juga kian semarak karena turut diisi dengan sesi tanya jawab dari para peserta yang hadir secara luring maupun daring. (**)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel