WhatsApp: +62 821-1555-5456

Menggulirkan IKM via Komunitas Belajar

Komunitas belajar telah membuat semangat belajar dan kesadaran untuk menjadi guru yang terbuka akan perubahan.

23 Oktober 2023
GuruPAUDDikmas, Karangasem – TK Negeri Pembina Karangasem, merupakan salah satu sekolah pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jalur mandiri dan juga pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 3, yang tentunya menuntut semua guru untuk belajar secara mandiri tentang Kurikulum Merdeka. Belajar mandiri tidak hanya pemahaman teori, namun juga implementasi berupa strategi, inovasi atau praktik baik, serta kompetensi guru yang berhubungan dengan Merdeka Belajar, yang akan menjadi PR besar bagi guru. Selain itu, untuk memahami IKM, guru diharapkan belajar melalui Platform Merdeka Mengajar yang identik berhubungan dengan LMS atau kegiatan online. Kami yang terbiasa menunggu panggilan atau penugasan untuk belajar tentang sebuah kebijakan baru, kali ini harus mampu mencari strategi belajar yang tepat, sehingga semua guru bisa menciptakan suasana Merdeka Belajar bagi murid. Sebagai kepala sekolah, tentunya saya harus dapat memfasilitasi guru-guru di lingkungan TK Negeri Pembina Karangasem untuk dapat belajar mandiri, serta memiliki tujuan dan pemahaman IKM yang sama. Adapun tantangan yang kami hadapi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di TK Negeri Pembina Karangasem, di antaranya guru belum terbiasa melakukan belajar mandiri, guru belum percaya diri untuk membuat sebuah strategi atau inovasi dalam pembelajaran, serta Platform Merdeka Mengajar diidentikkan sebagai hal baru yang identik dengan teknologi dan usia guru, sehingga menimbukan ketakutan tersendiri bagi guru. Sementara itu Kemendikbudristek telah menyusun enam strategi dalam menyukseskan IKM, seperti belajar melalui PMM, belajar melalui seri webinar, belajar dalam komunitas, memanfaatkan narasumber berbagi praktik baik, serta memanfaatkan help desk atau bekerja sama dengan mitra pembangunan. Setelah mempelajari strategi-strategi tersebut, saya mengajak semua guru dan pegawai di lingkungan TK Negeri Pembina Karangasem untuk duduk bersama, membangun obrolan guna mencapai komitmen dan tujuan bersama. Maka, terbentuklah Komunitas Belajar TK Negeri Pembina Karangasem yang akan digunakan sebagai sebuah wadah untuk belajar dan berbagi tentang IKM dan topik-topik lain jika dibutuhkan. Pada tahap merintis komunitas, langkah-langkah yang kami lakukan adalah mendaftarkan semua guru dan pegawai di PMM, serta melakukan pemetaan kebutuhan belajar anggota melalui pemahaman tentang PMM hingga aksi nyata, berbagi narasumber belajar canva, inspirasi tentang IKM mulai dari penyusunan modul ajar, P5, hingga praktik baik, serta jadwal belajar yang terstruktur dan dilaksanakan dengan komitmen. Adapun kegiatan belajar yang dilaksanakan secara luring dan daring didaftarkan di PMM. ![IMG20230911164523.jpeg](https://gurupauddikmas.kemdikbud.go.id/api/uploads/IMG_20230911164523_34ab64c74e.jpeg) Pada proses pembelajaran ini setiap anggota memiliki kesempatan untuk belajar dan berbagi, contohnya membagikan praktik baik pembelajaran yang dilaksanakan di kelas atau belajar tentang keresahan yang dialami selama mengajar. Selain itu, semua kegiatan belajar selalu didokumentasikan dalam akun media sosial sekolah guna mengevaluasi kegiatan serta sarana belajar bagi rekan guru lainnya yang membutuhkan. Setelah rutin belajar dan berbagi dalam komunitas, tampak perubahan-perubahan yang dialami oleh rekan guru di TK Negeri Pembina Karangasem. Di antaranya, rata-rata guru telah menyelesaikan 5-6 topik yang terdiri dari 2-3 sertifikat, serta beberapa inovasi pembelajaran menunjukkan perubahan, seperti pembelajaran berbasis proyek dalam mengelola sampah, diferensiasi murid dalam program Kamis Budaya, P5 dalam pawai ogoh-ogoh, serta mampu mengadopsi modul ajar dan perangkat ajar yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah. Di samping itu, guru juga sudah mampu berbagi praktik baik yang dilakukan melalui webinar. Dengan adanya komunitas belajar ini, telah memberikan perubahan yang berdampak bagi anggota komunitas. Ini terjadi karena adanya semangat belajar dan kesadaran untuk menjadi guru yang terbuka akan perubahan. Selaku kepala sekolah, saya beberapa kali diundang untuk berbagi dengan rekan-rekan guru dari provinsi lain dan juga BGP Bali. Bukik Setiawan, Ketua Yayasan Guru Belajar, pernah berkata, “Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Namun, jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama.” Inilah yang akan saya lakukan dalam komunitas. Kami sangat merasakan dampak dari kegiatan belajar mandiri. Dari tahap merintis, saat ini kami berada di tahap merawat keberlanjutan, yang akan menjadi PR besar bagi kami di Komunitas Belajar TK Negeri Pembina Karangasem. (Dewa Ayu Anom Pratiwi, TK Negeri Pembina Karangasem)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel