WhatsApp: +62 821-1555-5456

Dunia ‘IKARA’ untuk Indonesia

“IKARA dibuat semenarik mungkin, sehingga memudahkan anak-anak untuk mengeksplorasi kemampuannya.”

23 Februari 2024
**GuruPAUDDikmas, Semarang** - Bermain adalah kebutuhan esensial bagi anak. Melalui bermain sesungguhnya anak sedang melaksanakan proyek besarnya, yaitu mengembangkan potensi kecerdasan, serta keterampilan motorik, sosial, emosi, dan kepribadian. Melalui bermain, anak belajar mengembangkan pengetahuannya mengenai sesuatu hal (learning to know), melakukan sesuatu sesuai dengan konteksnya (learning to do), menjadi dirinya sekaligus empati terhadap orang lain (learning to be), dan dapat hidup bersama orang lain (learning to live together). Bermain akan lebih bermakna dan menarik bagi anak apabila ada media atau alat permainan yang tersedia. Alat permainan yang disediakan sebaiknya mengandung unsur-unsur edukatif agar dapat mengoptimalkan kemampuan anak. Alat permainan edukatif (APE) yang digunakan anak juga memerlukan standar keamanan dan keselamatan agar tidak menimbulkan efek yang tidak baik. APE harus dirancang unik dan menyenangkan agar anak tertarik untuk belajar melalui bermain. Akan tetapi, belum ada APE yang memperkenalkan kearifan lokal, seperti Ikon Kabupaten Semarang, yang notabene merupakan kekayaan budaya di lingkungan sekitar anak dan meningkatkan capaian pembelajaran mereka. Penerapan APE IKARA sebagai media pembelajaran anak usia dini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan belajar pendidik untuk kemudian diterapkan sebagai media di kegiatan pembelajaran. APE IKARA ini terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan mudah didapat dari lingkungan kami, yaitu ampas kelapa dan bahan alam lainnya, serta memanfaatkan loosepart, kardus, dan bahan lain yang tidak terpakai. Media pembelajaran ini dibuat untuk anak usia 4-6 tahun, serta aman dan nyaman dalam penggunaannya karena tidak ada benda tajam atau berbahaya lainnya yang bisa membuat anak cedera. Selain itu, anak akan merasa nyaman dan senang dalam memainkan IKARA karena dibuat semenarik mungkin, sehingga memudahkan mereka untuk mengeksplorasi kemampuannya. Selain mengenalkan kearifan lokal yang ada di sekitar anak, IKARA bisa merangsang anak usia dini untuk kegiatan stimulasi yang menyenangkan agar kemampuan bahasa dan keaksaraan mereka lebih berkembang. Di samping itu, pengalaman literasi yang bermakna akan diperoleh anak saat berinteraksi dengan yang lainnya, serta melakukan eksplorasi dan eksperimen untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Sehingga, anak mampu memperoleh pengetahuan baru melalui pengalaman tersebut, yakni dengan cara menggunakan peraga ini untuk kegiatan mengelompokkan, mengurutkan, menganyam, eksperimen, lingkungan kaya literasi dan numerasi, maupun sebagai alat untuk mengenal budaya lokal. **Unik dan Inovatif** Keunikan dari media pembelajaran ini adalah mengangkat tema kearifan lokal, yakni ikon Kabupaten Semarang. Penulis ingin menumbuhkan rasa cinta anak terhadap tanah kelahirannya yang kaya, baik alam maupun budayanya. Di antaranya adalah dengan mengenalkan tentang ikon dari Kabupaten Semarang, yakni Monumen Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api, Candi Gedong Songo, dan banyaknya tempat wisata dan bermain bagi anak-anak, seperti celosia dan semilir. ![WhatsApp Image 2024-01-30 at 05.07.39.jpeg](https://gurupauddikmas.kemdikbud.go.id/api/uploads/Whats_App_Image_2024_01_30_at_05_07_39_6dfec0a512.jpeg) “IKARA” sebagai media pembelajaran juga sangat mudah digunakan dan membangkitkan semangat anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. “IKARA” dapat menstimulasi capaian perkembangan anak, yaitu nilai agama dan budi pekerti, jati diri, literasi, dan STEAM. Sebagai contoh praktiknya, pendidik memberi kesempatan kepada anak untuk mengamati semua proses pembelajaran dan media yang digunakan. Anak mengamati IKARA lalu mereka dapat memilih sesuai minatnya untuk bermain menyebutkan dan mengenal angka, mengenal dan mengurutkan huruf hijaiyah, mencoba eksperimen gunung meletus, mengamati dengan kaca pembesar, menggunakan rekayasa lampu lalu lintas, mengurutkan candi sesuai bentuknya, bermain peran mikro, serta mengurutkan huruf di Monumen Palagan Ambarawa dan memainkan alat permainan yang ada di IKARA. Sebagai alat permainan edukatif, IKARA dapat menjadikan anak lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan kegiatan yang interaktif dan menyenangkan. Adapun bagi pendidik akan menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran. (Putri Oktaviani, TK Pertiwi Suruh 01)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel