PAUD HI MEMPERCEPAT LAHIRNYA PELAJAR PANCASILA

Saat hadir secara virtual, Mendikbudristek, Nadiem Makarim berkesempatan menyampaikan sambutan. Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data yang ada saat ini terdapat 72.415 satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah mengimplementasikan PAUD-HI. Nadiem menjelaskan bahwa prioritas utama Kemendikbud saat ini membentuk profil Pelajar Pancasila. Program yang bertujuan membentuk karakter dan jatidiri pelajar nasional melalui program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak.

“Pada segala kesempatan saya sampaikan, membangun pelajar Pancasila membutuhkan kolaborasi lintas lembaga dan sektor untuk mewujudkan layanan holistik dan terintegrasi untuk anak usia dini. Prinsip kolaborasi untuk memenuhi target kerja bersama telah tertuang dalam buku rencana aksi nasional PAUD HI 2020-2024,” kata Mas Menteri.

Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, PAUD HI menjadi program prioritas Presiden Ir. Joko Widodo. Program ini dalam rangka meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas khususnya Peningkatan Tata Kelola Pendidikan, melalui peningkatan koordinasi lintas sektor dan antar tingkatan pemerintahan. “Kemendikbudristek sebagai salah satu anggota dari gugus tugas PAUD HI telah berkomitmen untuk menguatkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, serta bermitra dengan dinas pendidikan dan masyarakat agar bisa mendampingi satgas PAUD dengan lebih baik,” ujar Mas Menteri.

Masa Emas Kehidupan

Dijelaskan pula oleh Mas Menteri, bahwa periode anak di bawah usia lima tahun sendiri merupakan masa yang sangat penting dalam kehidupan. Bahkan berbagai studi menyebut bahwa periode ini merupakan masa emas (golden periode) bagi anak dalam mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Pada periode ini perkembangan anak terjadi begitu pesat sehingga menjadi masa terbaik dalam mengembangkan otak, fisik, mental, sosial, emosional, kemampuan belajar dan perilaku sepanjang hidupnya. Maka dari itu dalam masa ini peran orang tua maupun wali sangat penting, karena momen ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar pertumbuhan serta perkembangan anak menjadi optimal.

Pada periode emas ini orang tua juga perlu memastikan pemberian nutrisi yang optimal guna meningkatkan kemampuan otak menjadi normal. Sebaliknya jika nutrisi yang diberikan tidak memadai akan mempengaruhi perkembangan otak. Orang tua juga harus memberikan pengalaman terbaik guna mendukung kemampuan fungsional otak anak yang sedang berkembang. Pengalaman ini menjadi peletak dasar tumbuh kembang anak di masa “window of opportunity” atau jendela kesempatan. “Karena di masa ini anak usia dini memiliki kemampuan yang mengagumkan untuk mempelajari sesuatu dengan mudah dan secara spontan, baik itu informasi maupun kemampuan,” katanya.